085762369315 omelindotcom@gmail.com

Penulis

Megan Miranda merupakan seorang penulis dan Novelis asal Amerika. Ia menjadi penulis fiksi sukses yang bukunya All the Missing Girls adalah buku terlaris New York Times. 

Tidak berlebihan jika kau kurang tidur, jika kau baru saja diancam, jika orang yang kau cintai hilang. Di sini, tidak begitu sulit untuk memercayai adanya monster.

Manusia tidak bisa belajar melupakan, tetapi menggayuti masa lalu; seberap jauh atau cepatnya dia berlari, belenggu itu berlari bersamanya.

Kedukaan mencekam entah dari mana. Kedukaan itu licik dan licin, dan kau tidak bisa melihat kedatangannya hingga dirimu dikuasai olehnya.

Benarlah apa yang dikatakan filsafat, bahwa kehidupan harus dipahami dengan menengok ke belakang.

Tidak ada yang lebih membahayakan, tidak ada yang lebih dahsyat, tidak ada yang lebih penting dan diperlukan untuk kelangsungan hidup, daripada kebohongan yang kita ceritakan pada diri sendiri.

Waktu tidak habis. Waktu bahkan tidak nyata. Waktu hanyalah ukuran jarak yang kita ciptakan untuk memahami segala sesuatu. Seperti inci atau mili.

Tahun-tahun yang kita jalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan. Risiko untuk mendapatkan hasil, ujian untuk mendapatkan jawaban, penghitungan jumlah sekutu dan musuh, dan nilai akhir.

Dunia masih dipenuhi orang yang ingin memberikan informasi, yang terkadang mengarang informasi dengan harapan bisa member petunjuk ke suatu tempat. Namun, dunia ini juga dipenuhi orang yang tidak ingin berada di dekat polisi.

Kau ingin percaya bahwa dirimu bukanlah orang paling sedih di dunia. Bahwa ada orang lain yang lebih parah, orang lain yang ada di sana bersamamu. Seseorang yang menderita di sampingmu dalam kegelapan tak terperikan.

Kaum perempuan lebih cermat. Mengisi daftar helaan napas secara diam-diam, menghitung jumlah penghinaan, membangun kasus, surut dalam batin.

Kehidupan harus dijalani dengan memandang ke depan.