085762369315 omelindotcom@gmail.com

Psikologi

Erich Fromm (lahir 23 Maret 1900 – meninggal 18 Maret 1980 pada umur 79 tahun) merupakan seorang psikologi sosial, psikoanalis, sosiologi, humanisme, sosialis demokrat dan filsuf berkebangsaan Jerman. Dia merupakan asosiasi untuk Sekolah Frankfurt untuk teori kritik. Beliau memulai karya pertamanya pada tahun 1941, Escape from Freedom (dikenal di Inggris sebagai Fear of Freedom), tulisan-tulisan Fromm terkenal karena komentar sosial dan politik mereka serta dasar filosofis dan psikologis mereka.

Cinta monyet: Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu. Cinta sejati: Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu.

Bahaya masa lalu yaitu ketika orang menjadi budak. Bahaya masa depan adalah ketika manusia bisa menjadi robot.

Orang kaya bukanlah mereka yang memiliki banyak harta, tetapi mereka yang banyak memberikan miliknya untuk orang lain.

Orang-orang yang mementingkan diri sendiri tidak memiliki kemampuan untuk mencintai orang lain, tetapi lebih dari itu, mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk mencintai dirinya sendiri.

Berbeda dengan hubungan yang bergantung pada keuntungan, cinta sejati adalah keteguhan hati untuk menjaga integritas seseorang; kepribadian seseorang.

Keserakahan adalah jurang maut yang menguras orang dalam upaya tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan tanpa pernah mencapai kepuasan.

Cinta yang matang adalah kesatuan dengan sesuatu atau seseorang di bawah kondisi saling tetap mempertahankan integritas dan individualitas masing-masing.

Siapa yang bisa mengatakan bahwa satu momen cinta yang berbunga-bunga atau kebahagiaan saat bernafas atau berjalan di pagi yang cerah dan menghirup segarnya udara, tidak sebanding dengan semua kesusahan dan usaha yang dituntut oleh dunia.

Cinta adalah kekuatan yang mampu meleburkan penghalang yang memisahkan manusia dengan sesamanya.

Semua cinta tidak sama. Cinta keluarga berbeda dengan cinta spiritual, cinta persahabatan, dan cinta romantis. Intensitas dan perasaan cinta mungkin berbeda, tetapi seharusnya selalu ada.

Kelemahan biologis manusia adalah kondisi dari budaya manusia.

Cinta berarti berkomitmen pada diri sendiri tanpa jaminan, memberi diri sendiri sepenuhnya dengan harapan bahwa cinta kita akan menghasilkan cinta pada orang yang dicintai. Cinta adalah tindakan iman, dan siapapun yang memiliki sedikit iman juga memiliki sedikit cinta.

Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan.

Cinta adalah anak dari kebebasan, tidak pernah mendominasi.

Dalam cinta terjadi paradoks, dua makhluk menjadi satu namun tetap saja dua.

Kekasih yang menikah bisa berkembang dalam cinta; mereka akan berkembang menjadi manusia yang lebih baik.

Cinta adalah suatu proses pengembangan diri. Cinta menjadi bagian dari proses dari seseorang. Dengan modus itulah, cinta bukan berarti mesti memiliki. Karena mencintai dengan tujuan ini, seseorang tidak berpretensi untuk menguasai dan memiliki terhadap kekasihnya. Karena penguasaan terhadap sang kekasih akan menghambat kekasih tersebut, dan juga diri sendiri.

Setiap kali kita mengambil keputusan, hal yang diputuskan berdasarkan kekuatan yang baik atau buruk, yang dipatuhi, mana yang lebih dominan.

Hubungan ibu-anak adalah paradoks dan, dalam arti tertentu tragis. Hal ini membutuhkan cinta paling intens di sisi ibu, namun cinta ini yang harus membantu anak tumbuh jauh dari ibu, dan menjadi sepenuhnya independen.

Kreativitas membutuhkan keberanian untuk melepaskan kepastian.

Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri manusia; kekuatan yang mengatasi tembok yang memisahkan manusia dengan sesamanya, kekuatan yang menyatukan manusia dengan yang lainnya.

Cinta yang tak dewasa: ‘Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu’. Cinta yang dewasa: ‘Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu’.

Cinta adalah lambang keakraban antara dua manusia di mana masing-masing saling menjaga keutuhan bersama.

Cinta adalah kekuatan yang mampu meleburkan penghalang yang memisahkan manusia dengan sesamanya.

Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka.

Agar cinta itu tumbuh, seseorang harus aktif bertindak, harus menunjukkan cintanya .

Bersatu dengan orang lain adalah kebutuhan terdalam dari setiap manusia.

Orang egois tidak mampu mencintai orang lain, mereka juga tidak mampu mencintai diri mereka sendiri.

Hanya orang yang memiliki kepercayaan di dalam hatinya yang dapat dipercaya orang lain.