Penulis
Aiman Bagea adalah pemuda asal Kabaena, Sulawesi Tenggara. Pemuda kelahiran 1 September 1992. Aiman menyukai warna cokelat dan biru, ia memiliki hobi membaca dan menulis. Ia juga mulai aktif menulis cerpen dan puisi setelah lulus dari SMA Negeri 1 Kabaena.
Cinta membuat kita menjelma menjadi seseorang yang pemberani, yang siap menerjang gelombang apapun. Gelombang itu adalah gelombang malu, takut dan semacamnya yang menghempas-hempas jiwa.
Cinta tidak pernah tahu tengah mendekap hati siapa.
Cinta datang mengendap-ngendap dalam setiap kehidupan.
Jangan pernah menghentikan sesuatu yang ingin bergerak keluar.
Cinta itu bagai api, tidak pernah tahu dia tengah membakar siapa.
Cinta hanya bekerja dengan caranya yang mengagumkan dan tidak pernah memberitahu kita sebelumnya.
Ada saat ketika suasana hati berubah 180 derajat hanya karena sebuah ucapan.
Cinta kadang-kadang memiliki topeng yang bisa membuat siapa pun tampak aneh dibuatnya.
Menangislah, karena usai menangis akan datang kelegaan.
Ada detik-detik dimana saraf-saraf demikian tegang, persendian kaku, lidah beku, dan semuanya, seisi dunia bagaikan terhenti.
Ada keadaan dimana ketika semua terjadi tanpa pernah terpikirkan sedikitpun, tidak terduga.
Aku hanya mengikuti cara cinta bekerja dalam hidupku. Ke mana cinta berpijar, ke situ aku menapak langkah.
Cinta menyergapku dengan sepasang sayapnya yang lembut bagaikan serpihan awan dilangit. Awalnya aku mengelak bahwa cinta bukan begini. Tetapi semakin aku mengelak, cinta kian erat mendekapku.
Cinta tidak akan pernah mengumumkan kedatangannya, ia datang begitu saja menyusup masuk dalam hati, menetap, dan menyatu di dalamnya.
Cinta tak pernah tahu tengah mendekap hati siapa. Cinta itu bagai api tak pernah tahu dia tengah membakar siapa.
Cinta membuat kita menjelma menjadi seseorang yang pemberani, yang siap menerjang gelombang apapun.
Kerinduan tidak pernah peduli apa dan siapa, kerinduan bagaikan air kali yang mengalir, dan kerinduan terkadang lenyap setelah sampai pada muara yang bernama ‘pertemuan’.
Cinta yang alami adalah cinta yang tidak berdasarkan keterpaksaan, tapi bedasarkan ketulusan.
Bayangkan mimpimu adalah seumpama kupu-kupu. Bayangkan betapa banyak orang yang akan kamu bahagiakan dengan mimpimu itu.
Persahabatan itu seumpama laut dan pasir, senantiasa bersama-sama menghadapi pecahan ombak, bersama-sama merasakan lelehan senja, dan saling melengkapi dari masa ke masa.
Sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, betapa banyak waktu yang harus dilaluinya dalam kepompong.
Ada banyak orang di dunia ini yang bertemu secara kebetulan. Dan usai dari pertemuan itu tidak terjadi apa-apa. Tak ada pacaran, tak ada menikah. Jodoh, siapapun tahu, sudah ada yang mengaturnya.